Ba'asyir Kecam Penangkapan Anggotanya di Kantor JAT Jakarta
Sukoharjo - Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT), Abu Bakar Ba'asyir, mengecam keras penangkapan anggotanya di kantor JAT Jakarta di Pejaten. Dia menyebut polisi telah melakukan penculikan karena tidak dinilai tidak prosedural. Dia menduga, tindakan itu dilakukan untuk kembali menyudutkannya.
"Ini jelas-jelas penculikan. Si Pelaku mengambil di dalam kantor tanpa disertai surat yang jelas dan tidak diketahui kesalahannya apa. Kalau benar yang melakukan adalah polisi maka polisi telah bertindak amburadul.
Ini jelas-jelas pendazliman dan kami akan membela diri," ujarnya dalam jumpa pers di kantor pusat JAT di Cemani, Grogol, Sukoharjo, Jumat (7/5/2010.
Sebagai langkah pembelaan diri itu, lanjutnya, dalam waktu dekat JAT akan berkoordinasi dengan Tim Pembela Muslim (TPM) untuk melakukan tindakan hukum atas kesewenang-wenangan polisi.
Kecaman serupa juga termuat dalam rilis yang dikeluarkan oleh JAT. Dalam rilisnya JAT meminta Kapolri segera melepas para pengurus JAT Jakarta yang telah ditangkap, serta segera membuka segel dan gembok di kantor JAT Jakarta yang dipasang pasca penggerebekan.
Lebih lanjut Ba'asyir menduga penangkapan tersebut akan segera dikaitkan dengan dirinya. Dikatakannya sebelumnya telah dilakukan penangkapan sejumlah anggota JAT yang ikut berlatih kemiliteran di Aceh. Kini, bahkan dilakukan terhadap pengurus JAT dan penangkapan bahkan dilakukan di dalam kantor resmi JAT.
"Memang selalu ada upaya terus-menerus untuk memisahkan saya dengan masyarakat. Bahkan Amerika dan sekutunya itu telah memerintahkan kepada budak-budaknya di negeri ini untuk menangkap kembali saya. Amerika itu bahkan maunya saya sampai mati di dalam penjara," kata Ba'asyir dengan nada tinggi.
Lebih lanjut Ba'asyir mengaku JAT membentuk kelaskaran. Namun tugas laskar JAT itu hanyalah memerangi penyakit masyarakat dan terbuka bekerjasama dengan ormas maupun instansi manapun. Ditegaskannya, JAT tidak pernah berpikir membentuk laskar untuk kegiatan teror.
"Karena itu polisi harus melepaskan anggota kami yang ditangkap. Kalau ngurusi hal-hal yang seperti ini saja polisi tidak bisa maka bubar sajalah. Sedangkan kepada semua anggoat JAT harus tetap kuat dalam menegakkan Islam. Jangan mudah tertipu dan jangan melakukan tindakan yang mempermudah musuh melakukan fitnah," tutupnya.
Sebagai langkah pembelaan diri itu, lanjutnya, dalam waktu dekat JAT akan berkoordinasi dengan Tim Pembela Muslim (TPM) untuk melakukan tindakan hukum atas kesewenang-wenangan polisi.
Kecaman serupa juga termuat dalam rilis yang dikeluarkan oleh JAT. Dalam rilisnya JAT meminta Kapolri segera melepas para pengurus JAT Jakarta yang telah ditangkap, serta segera membuka segel dan gembok di kantor JAT Jakarta yang dipasang pasca penggerebekan.
Lebih lanjut Ba'asyir menduga penangkapan tersebut akan segera dikaitkan dengan dirinya. Dikatakannya sebelumnya telah dilakukan penangkapan sejumlah anggota JAT yang ikut berlatih kemiliteran di Aceh. Kini, bahkan dilakukan terhadap pengurus JAT dan penangkapan bahkan dilakukan di dalam kantor resmi JAT.
"Memang selalu ada upaya terus-menerus untuk memisahkan saya dengan masyarakat. Bahkan Amerika dan sekutunya itu telah memerintahkan kepada budak-budaknya di negeri ini untuk menangkap kembali saya. Amerika itu bahkan maunya saya sampai mati di dalam penjara," kata Ba'asyir dengan nada tinggi.
Lebih lanjut Ba'asyir mengaku JAT membentuk kelaskaran. Namun tugas laskar JAT itu hanyalah memerangi penyakit masyarakat dan terbuka bekerjasama dengan ormas maupun instansi manapun. Ditegaskannya, JAT tidak pernah berpikir membentuk laskar untuk kegiatan teror.
"Karena itu polisi harus melepaskan anggota kami yang ditangkap. Kalau ngurusi hal-hal yang seperti ini saja polisi tidak bisa maka bubar sajalah. Sedangkan kepada semua anggoat JAT harus tetap kuat dalam menegakkan Islam. Jangan mudah tertipu dan jangan melakukan tindakan yang mempermudah musuh melakukan fitnah," tutupnya.
sumber :detik.com
0 Response to "Ba'asyir Kecam Penangkapan Anggotanya di Kantor JAT Jakarta"
Posting Komentar